• EDISI REMAJA. CINTA IBARAT KUPU-KUPU

    CINTAILAH karena ALLAH agar kita terbimbing...dan CINTALAH kepada ALLAH agar selalu mendapat pertolonganNya, kemurahanNya dan kasih sayangNya.

  • KUNJUNGAN LDII KE PBNU

    Kepengurusan baru DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melakukan kunjungan ke PBNU dalam rangka silaturrahim dan berbagi pandangan soal dakwah Islam di Indonesia. Rombongan LDII dipimpin oleh Ketua Umum LDII KH Abdullah Syam dan diterima oleh KH Said Aqil Siradj.

  • KUWAJIBAN SEORANG SUAMI

    Kuwajiban seorang suami adalah melaksanakan seluruh kewajiban secara baik dan bertanggung jawab.

  • MUI DAN LDII JATIM

    Bertempat di Pondok Pesantren Wali Barokah Burengan Kediri, 15 Maret 2010, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH Abdushomad Bukhori bersama Ketua DPD LDII Propinsi Jawa Timur Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc memberikan keterangan pers seputar Gerakan Internet Sehat setelah selesai memberikan seminar bertema Manfaat Internet dan Multi Media dalam Dakwah.

  • ANAK SHOLEH DAMBAAN KELUARGA

    Dengan setitik salah yang secara tidak sengaja dilakukan oleh orang tua, banyak anak yang tidak hormat lagi kepada orang tuanya, banyak anak yang sudah berani menghina, memukul bahkan membunuh orang tuanya, orang yang sudah melahirkan dia, orang yang sudah merawat dan membesarkannya.


Kamis, 24 Februari 2011

KUWAJIBAN SEORANG SUAMI

Posted by ldii dakwah On 01.09 No comments

LDII DAKWAH - Kuwajiban seorang suami adalah melaksanakan seluruh kewajiban secara baik dan bertanggung jawab.  Adapun kewajiban-kewajiban tersebut adalah:

Memberikan nafkah lahir berupa sandang, pangan, dan papan sesuai kemampuan, sebagaimana firman Allah swt.,

Dan kewajiban ayah (suami) memberi makan dan pakaian kepada para ibu (isteri) dengan cara yang baik. (Q.S. Al-Baqarah: 233)

Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. (Q.S. Ath-Thalaaq 65: 6)

Memberikan nafkah batin
Salah satu kebutuhan manusia adalah terpenuhinya hasrat biologis. Hubungan biologis akan menjadi perekat pernikahan apabila dilakukan atas dasar saling membutuhkan dan dilakukan dengan cinta. Allah swt. menetapkan bahwa suami berkewajiban memenuhi nafkah batin isteri.

Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanam itu bagaimana saja kamu kehendaki. (Q.S. Al Baqarah: 223)

Ayat ini sifatnya perumpamaan, Allah swt. mengumpamakan istri bagaikan kebun tempat bercocok tanam sementara suami diumpamakan sebagai orang yang akan menanam benih, maka datangilah tempat bercocok tanam itu bagaimana saja kamu kehendaki. Ayat ini menegaskan bahwa dalam melakukan hubungan intim, gaya apapun boleh dilakukan asal keduanya (suami-isteri) merasa nyaman. Yang dilarang hanya satu, yaitu tidak boleh melakukan hubungan intim lewat dubur sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ahmad dan Ash Habus-Sunan dari Abu Hurairah.

Terlaknatlah laki-laki yang mendatangi perempuan pada duburnya.

Memberi Bimbingan pada Keluarga
Suami mempunyai status sebagai pemimpin dalam keluarga, karenanya ia berkewajiban memberi nafkah lahir, batin, dan memberi bimbingan agama kepada istri dan anaknya.

Kaum laki-laki (suami) itu adalah pemimpin bagi kaum wanita (istri), oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (suami) atas sebagian yang lain (istri), dan karena mereka (suami) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (Q.S. An-Nisaa 4: 34)

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. (Q.S.Thaahaa: 132)

Memperlakukan istri secara baik dan menjaga perasaannya Rasulullah saw. menilai bahwa suami yang terbaik baik adalah yang paling baik pada istrinya

Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaqnya, dan sebaik-baik kamu adalah yang paling baik kepada istrimu. (H.R. Tirmidzi)

...dan bergaullah dengan mereka secara baik... (Q.S. An-Nisaa :19)

Hendaklah kamu (suami) memberi makan istri apabila engkau makan, dan engkau beri pakaian kepadanya bila engkau berpakaian, dan jangan engkau pukul mukanya, dan jangan engkau jelekkan dia, dan jangan engkau jauhi melainkan di dalam rumah. (H.R. Ahmad, Abu Daud, Nasa'i, dan yang lainnya)

Apabila empat kewajiban ini Anda kerjakan dengan sebaik-baiknya, insya Allah Anda akan menjadi suami yang ideal bagi istri dan menjadi ayah yang jadi kebanggaan anak-anaknya. Semoga!

Penulis: Naning
LDII DAKWAH 

0 komentar:

Posting Komentar