• EDISI REMAJA. CINTA IBARAT KUPU-KUPU

    CINTAILAH karena ALLAH agar kita terbimbing...dan CINTALAH kepada ALLAH agar selalu mendapat pertolonganNya, kemurahanNya dan kasih sayangNya.

  • KUNJUNGAN LDII KE PBNU

    Kepengurusan baru DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melakukan kunjungan ke PBNU dalam rangka silaturrahim dan berbagi pandangan soal dakwah Islam di Indonesia. Rombongan LDII dipimpin oleh Ketua Umum LDII KH Abdullah Syam dan diterima oleh KH Said Aqil Siradj.

  • KUWAJIBAN SEORANG SUAMI

    Kuwajiban seorang suami adalah melaksanakan seluruh kewajiban secara baik dan bertanggung jawab.

  • MUI DAN LDII JATIM

    Bertempat di Pondok Pesantren Wali Barokah Burengan Kediri, 15 Maret 2010, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH Abdushomad Bukhori bersama Ketua DPD LDII Propinsi Jawa Timur Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc memberikan keterangan pers seputar Gerakan Internet Sehat setelah selesai memberikan seminar bertema Manfaat Internet dan Multi Media dalam Dakwah.

  • ANAK SHOLEH DAMBAAN KELUARGA

    Dengan setitik salah yang secara tidak sengaja dilakukan oleh orang tua, banyak anak yang tidak hormat lagi kepada orang tuanya, banyak anak yang sudah berani menghina, memukul bahkan membunuh orang tuanya, orang yang sudah melahirkan dia, orang yang sudah merawat dan membesarkannya.


Selasa, 22 Maret 2011

CUKUPLAH KEMATIAN SEBAGAI NASEHAT

Posted by ldii dakwah On 21.01 No comments

LDII DAKWAH -  "Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu
kematian!" (HR. Tirmidzi)

Berbahagialah hamba-hamba Allah yang senantiasa bercermin dari kematian.
Tak ubahnya seperti guru yang baik, kematian memberikan banyak
pelajaran, membingkai makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar
tak lari menyimpang.

Nilai-nilai pelajaran yang ingin diungkapkan guru kematian begitu
banyak, menarik, bahkan menenteramkan. Di antaranya adalah apa yang
mungkin sering kita rasakan dan lakukan.

1. Kematian mengingatkan bahwa waktu sangat berharga
Tak ada sesuatu pun buat seorang mukmin yang mampu mengingatkan betapa
berharganya nilai waktu selain kematian. Tak seorang pun tahu berapa
lama lagi jatah waktu pentasnya di dunia ini akan berakhir. Sebagaimana
tak seorang pun tahu di mana kematian akan menjemputnya.

Ketika seorang manusia melalaikan nilai waktu pada hakekatnya ia sedang
menggiring dirinya kepada jurang kebinasaan. Karena tak ada satu detik
pun waktu terlewat melainkan ajal kian mendekat. Allah swt mengingatkan
itu dalam surah Al-Anbiya ayat 1, "Telah dekat kepada manusia hari
menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian
lagi berpaling (daripadanya)."

Ketika jatah waktu terhamburkan sia-sia, dan ajal sudah di depan mata.
Tiba-tiba, lisan tergerak untuk mengatakan, "Ya Allah, mundurkan ajalku
sedetik saja. Akan kugunakan itu untuk bertaubat dan mengejar
ketinggalan." Tapi sayang, permohonan tinggallah permohonan. Dan,
kematian akan tetap datang tanpa ada perundingan.

Allah swt berfirman dalam surah Ibrahim ayat 44, "Dan berikanlah
peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang
azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang zalim: 'Ya Tuhan kami,
beri tangguhlah kami walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami
akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.."

2. Kematian mengingatkan bahwa kita bukan siapa-siapa
Kalau kehidupan dunia bisa diumpamakan dengan pentas sandiwara, maka
kematian adalah akhir segala peran. Apa pun dan siapa pun peran yang
telah dimainkan, ketika sutradara mengatakan 'habis', usai sudah
permainan. Semua kembali kepada peran yang sebenarnya.

Lalu, masih kurang patutkah kita dikatakan orang gila ketika bersikeras
akan tetap selamanya menjadi tokoh yang kita perankan. Hingga kapan pun.
Padahal, sandiwara sudah berakhir.

Sebagus-bagusnya peran yang kita mainkan, tak akan pernah melekat
selamanya. Silakan kita bangga ketika dapat peran sebagai orang kaya.
Silakan kita menangis ketika berperan sebagai orang miskin yang
menderita. Tapi, bangga dan menangis itu bukan untuk selamanya. Semuanya
akan berakhir. Dan, peran-peran itu akan dikembalikan kepada sang
sutradara untuk dimasukkan kedalam laci-laci peran.

Teramat naif kalau ada manusia yang berbangga dan yakin bahwa dia akan
menjadi orang yang kaya dan berkuasa selamanya. Pun begitu, teramat naif
kalau ada manusia yang merasa akan terus menderita selamanya. Semua
berawal, dan juga akan berakhir. Dan akhir itu semua adalah kematian.

3. Kematian mengingatkan bahwa kita tak memiliki apa-apa
Islam menggariskan bahwa tak ada satu benda pun yang boleh
ikut masuk ke liang lahat kecuali kain kafan. Siapa pun dia. Kaya atau
miskin. Penguasa atau rakyat jelata Semuanya akan masuk lubang kubur
bersama bungkusan kain kafan. Cuma kain kafan itu.

Itu pun masih bagus. Karena, kita terlahir dengan tidak membawa apa-apa.
Cuma tubuh kecil yang telanjang.

Lalu, masih layakkah kita mengatasnamakan kesuksesan diri ketika kita
meraih keberhasilan. Masih patutkah kita membangga-banggakan harta
dengan sebutan kepemilikan. Kita datang dengan tidak membawa apa-apa dan
pergi pun bersama sesuatu yang tak berharga.

Ternyata, semua hanya peran. Dan pemilik sebenarnya hanya Allah. Ketika
peran usai, kepemilikan pun kembali kepada Allah. Lalu, dengan keadaan
seperti itu, masihkah kita menyangkal bahwa kita bukan apa-apa. Dan,
bukan siapa-siapa. Kecuali, hanya hamba Allah. Setelah itu, kehidupan
pun berlalu melupakan peran yang pernah kita mainkan.

4. Kematian mengingatkan bahwa hidup sementara
Kejayaan dan kesuksesan kadang menghanyutkan anak manusia kepada sebuah
khayalan bahwa ia akan hidup selamanya. Hingga kapan pun. Seolah ia
ingin menyatakan kepada dunia bahwa tak satu pun yang mampu memisahkan
antara dirinya dengan kenikmatan saat ini.

Ketika sapaan kematian mulai datang berupa rambut yang beruban, tenaga
yang kian berkurang, wajah yang makin keriput, barulah ia tersadar.
Bahwa, segalanya akan berpisah. Dan pemisah kenikmatan itu bernama
kematian. Hidup tak jauh dari siklus: awal, berkembang, dan kemudian
berakhir.

5. Kematian mengingatkan bahwa hidup begitu berharga
Seorang hamba Allah yang mengingat kematian akan senantiasa tersadar
bahwa hidup teramat berharga. Hidup tak ubahnya seperti ladang pinjaman.
Seorang petani yang cerdas akan memanfaatkan ladang itu dengan menanam
tumbuhan yang berharga. Dengan sungguh-sungguh. Petani itu khawatir, ia
tidak mendapat apa-apa ketika ladang harus dikembalikan.

"Ad-Dun-ya mazra'atul lil akhirah." (Dunia adalah ladang buat akhirat)

Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya
untuk mengingat sesuatu itu. Termasuk, ketika kematian menjadi sesuatu
yang paling diingat. Dengan memaknai kematian, berarti kita sedang
menghargai arti kehidupan.

Oleh Iman Suryadi
LDII DAKWAH

Selasa, 01 Maret 2011

Ungkapan Syukur Calon Istri Sholeha

Posted by ldii dakwah On 18.18 No comments

LDII DAKWAH - 

Entah dengan apa ku harus menggambarkan segala rasaku padamu..
Tak cukup dengan untaian kata, dan barisan kalimat indah..
Tak mampu tergambar dengan pewarna apapun, semuanya terlalu indah..
Tak
kan ada kanvas yang mampu membingkai semua warna tentangmu..

Karena kau begitu indah disini.. dihatiku..
Tahukah betapa besar rasa syukurku, ketika Allah memilihku menjadi pendampingmu..
Tak pernah ku merasa cukup mensyukuri nikmat itu..
Batapa bahagiaku ketika kau memilihku diantara sekian banyak bidadari yang jauh lebih indah di luar
sana..
Kau tahu dengan sangat tahu, aku hanya wanita dengan segala keterbatasan. dan kau tetap memilihku..

Duhai lelaki pilihan Allah untukku..

Tahukah betapa buncahan di dada ini seakan ingin meledak, membawaku ke awan yang hanya mampu kuekspresikan dengan air mata.
ketika dari lisanmu kau sebut namaku dalam lantunan ijab
kabul yang suci.
ketika itu pula ku abdikan diriku padamu, dengan segala ketundukan yang kumiliki..
dan kau tahu, bahwa akan ku patuhi inginmu selama tak bermaksiat pada sang maha Kasih, Rabbul izzati..

Duhai Lelakiku, penghias mata dan hatiku..

Tak pernah ku lalui tiap hari, tiap jam, tiap detik kecuali kulalui hanya dengan jatuh cinta padamu..
Tak akan pernah berkurang rasa ini padamu, karena disini di hati ini kaulah yang terindah..
Dan akupun berharap dengan segala kekuranganku, kau sudi menjadikanku perhiasan terindah di mata dan hatimu..

Aku tahu, diri ini tak jelita dan tak se cerdas Aisyah, apa lagi setakwa Khadijah, Namun sungguh ku akan belajar mencintaimu seperti mereka, cinta yang terbingkai atas namaNya..

Kasihku, pewarna terindah dalam hidupku..

tahukah betapa tiap pagi kulalui dengan rasa cemas melepasmu pergi, sungguh bukannya ku tak percaya pada kesetiaanmu.
Namun mungkin karena cinta ini begitu besar padamu, dan akan berakhir dengan pelukan penuh rindu ditiap senjaku..
menyambutmu dengan segenap rindu dan cintaku.

Pelipur laraku..

Aku pun tahu betapa lelah dan penat harimu, bergelut dengan rutinitas kerjamu..
Kau lalui dengan penuh keikhlasan demi aku, demi anak-anak kita, demi kami amanahmu dariNya..
Sungguh, katika kau lelap dalam tidurmu, aku menangis menatapmu dalam wajah lelahmu..
betapa ku hargai tiap tetesan keringatmu, bukan berapa banyak yang telah kau beri, namun berapa banyak cinta dalam tiap tetes keringatmu, dalam tiap lelahmu.. Dan aku selalu merasa cukup dengan itu..

Cintaku, labuhan hatiku..

Gandeng tanganku ke JannahNya..
Jangan segan membangunkanku di 1/3 malam terakhir, bersama kita mengarungi samudra cinta dalam lautan dzikir..
jangan pernah segan menegurku dalam tiap khilafku, aku adalah wanita bisa, ada kalanya ku berbuat salah padamu, maka bersabarlah padaku, jangan membentakku atau membiarkanku..
kau tahu aku adalah kaum yang tercipta dari tulang rusuk yang bengkok..
Tatap mataku dengan cintamu, genggam tanganku dan nasihati aku dengan lembut. kau akan menemukanku menangis dalam dekapanmu.. dan kau akan kembali memiliki hatiku..

Kasihku dunia akhirat..

Kau adalah nahkodaku, kemana kau mengarahkan haluan rumah tangga kita, disitu pula aku akan mengikutimu..
Maka jadilah imam yang baik untukku, Ajarkan aku mencintaimu karenaNya..
Ridholah padaku, maka Rabb kitapun akan Riho padaku..
Mudahkanlah jalanku ke JannahNya..

Sungguh, cintaku padamu akan bertambah seiring ketakwaanmu padaNya, dan akan berkurang dengan kemaksiatanmu pada-NYa.. Aku mencintaimu karena Allah..

Penulis: Nela Syafitri
LDII DAKWAH

Jumat, 25 Februari 2011

ALLOH TURUN KE LANGIT DUNIA PADA 1/3 MALAM

Posted by ldii dakwah On 00.56 No comments

LDII DAKWAH - Qiyamulail, bangun malam, itu sunnah Rosululloh SAW. Qiyamulail itu kebiasaan orang-orang sholih sbelum kita. Jika merasa ahli sunnah, mengaku Rosululloh teladan terbaik, maka hendaknya selalu suka mengerjakan sholat malam. 

Dari Abdulloh bin Abi Qois, dia berkata, Aisyah berkata; “Jangan tinggalkan qiyamul lail, karena sesungguhnya Rosululloh SAW tidak pernah meninggalkannya, ketika beliau sakit atau jenuh beliau sholat dengan duduk”. (HR. Sunan Abi Dawud)

Diriwayatkan dari Abu Umamah Al-Bahili ra, ia mengatakan, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Hendaklah kalian mengerjakan qiyaamullail, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, mencegah perbuatan dosa, menghapus kejahatan dan menangkal penyakit dari badan.’” (HR. Tirmidzi)

Diriwayatkan dari Amru bin Abasah ra, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Paling dekatnya Tuhan kepada hamba-Nya adalah pada sepertiga malam yang terakhir. Bila engkau mampu menjadi orang yang berdzikir (mengingat) kepada Allah pada waktu itu, lakukanlah.” (HR. Tirmidzi).

Dari Abdullah bin Salam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, dan sholat malamlah pada waktu orang-orang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi)

Firman Allah “

dan pada sebahagian malam hari, sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”. ( Al isro’ 79. )

Nabi Muhammad saw mengingatkan kita, syaiton dan malaikat berbisik kepada hati manusia silih_ganti bagai siang_malam. Bisikan malaikat membawa kebaikan dan kebenaran tentang janji Allah. Sebaliknya, bisikan syaiton adalah keburukan dan pendustaan kepada janji Allah. Sabda Nabi saw “Syaitan itu menjanjikan kefakiran dan memerintahkan manusia melakukan perbuatan yang mungkar.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah saw bersabda : “Allah turun ke langit dunia pada 1/3 malam yang terakhir, lalu ia berfirman: Barangsiapa yang berdoa kepadaKu pasti Aku kabulkan. Barangsiapa yang memohon kepadaKu pasti Aku beri, dan barangsiapa yang meminta ampunan kepadaKu pasti Aku ampuni. (HR. Muslim)

 Penulis: Nia
LDII DAKWAH

Kamis, 24 Februari 2011

CINTA IBARAT KUPU-KUPU

Posted by ldii dakwah On 19.53 1 comment

Edisi LDII Dakwah Remaja
Biar ada selingan ya.....


CINTA. Makin kau kejar, makin ia menghindar. Tapi bilakau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu disaat kau tak menduganya.


Cinta bisa membahagiakanmu tapi sering pula ia menyakiti, tapi cinta itu hanya istimewa apabila kau berikan pada seseorang yang layak menerimanya... 
Jadi tenang2 saja, jangan ter-buru2 dan pilihlah yang terbaik untukmu....


Kepada sahabat2ku yang RAGU -RAGU DENGAN PERNIKAHAN, Cinta bukannya perkara menjadi “orang sempurna”- nya seseorang. Justru perkara menemukan seseorang yang bisa membantumu menjadikan dirimu menjadi se-sempurnanya..


Kepada sahabat2ku yang TIPE PLAYBOY/PLAYGIRL... Jangan katakan “Aku cinta padamu” bila kau tidak benar2 peduli. Jangan bicarakan soal perasaan2 bila itu tidak benar2x ada. Jangan kau sentuh hidup seseorang bila kau berniat mematahkan hati. 
Jangan menatap ke dalam mata bila apa yang kau kerjakan cuma berbohong. 
Hal terkejam yang bisa dilakukan ialah membuat seseorang jatuh cinta, padahal kau tidak berniat sama sekali ‘tuk menerimanya saat ia terjatuh..!


Kepada sahabat2ku yang SUDAH MENIKAH, Kalau Cinta jangan katakan “Ini salahmu!”, tapi “Maafkan aku, ya? 
“Bukan “Kau dimana!”, melainkan “Aku disini, kenapa?” 
Bukan “Kok bisa sih kau begitu!” tapi “Aku ngerti.”
Dan juga bukan “Coba, seandainya kau...” akan tetapi” Terima kasih ya, kau begitu sempurna utkku.....”


Kepada sahabat2ku yang BERTUNANGAN Tolok ukur saling mencocoki bukanlah berapa lamanya waktu yang kalian habiskan bersama, melainkan untuk berapa saling baiknya anda berdua. 


Kepada sahabat2ku yang PATAH HATI, Sakit patah hati bertahan selama kau menginginkannya dan akan mengiris luka sedalam kau membiarkannya...
Tantangannya bukanlah bagaimana bisa mengatasi melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran dan hikmahnya...


Kepada sahabat2ku yang BELUM PERNAH JATUH CINTA. Bagaimana kalau jatuh cinta: Mau jatuh jatuhlah tapi jangan sampai terjerumus ke lembah nista dan dosa, tetaplah konsisten tapi jangan terlalu “ngotot”, berbagilah dan jangan sekali2 tidak fair, berpengertianlah dan cobalah untuk tidak menuntut, siap2lah untuk terluka dan menderita, tapi jangan kau simpan semua rasa sakitmu itu..


Kepada sahabat2ku yang INGIN MENGUASAI. Hatimu patah melihat yang kau cintai berbahagia dengan orang lain, tapi akan lebih sakit lagi mengetahui bahwa yang kau cintai ternyata tidak bahagia denganmu. 


Kepada sahabat2ku yang TAKUT MENGAKUI...Cinta menyakitkan bila anda putuskan hubungan dengan seseorang. Itu malah lebih sakit lagi bila seseorang memutuskan hubungan denganmu.Tapi cinta paling menyakitkan bila orang yang kau cintai sama sekali tidak mengetahui perasaanmu [terhadapnya]...


Kepada sahabat2ku yang MASIH BERTAHAN MENCINTAI SEORANG YANG SUDAH PERGI ....Hal menyedihkan dalam hidup ialah bila kau bertemu seseorang lalu jatuhcinta, hanya kemudian pada akhirnya menyadari bahwa dia bukanlah jodohmu dan kau telah menyiakan ber-tahun2 untuk seseorang yang tidak layak. Kalau sekarangpun ia sudah tak layak, 10 tahun dari sekarangpun ia juga takkan layak. Biarkan dia pergi, lupakan.......


CINTAILAH krn ALLAH agar kita terbimbing...dan CINTALAH kpd ALLAH agar selalu mendapat pertolonganNya, kemurahanNya dan kasih sayangNya...cinta...cinta....LAURA...hoo..hoo..hoo....


Penulis: Shafira

SABAR HADAPI COBAAN

Posted by ldii dakwah On 19.08 No comments

LDII DAKWAH - Manusia hidup di dunia penuh dengan “ ujian dan masalah” .., dan manusia dikehendaki untuk mengatasi masalah-masalah tsb, bukan lari darinya; Yang tua, yang muda, yang jomblo, yang berumah-tangga, yang kaya, yang miskin yang berkuasa, yang rakyat jelata, atau apapun status dan keadaannya, “masalah” senantiasa ada di hadapannya.

Suatu anugerah yang luar biasa dariNya bahwa hingga saat ini kita masih mampu bertahan (hidup) untuk menghadapi masalah-masalah tsb, Ketahuilah bahwa orang-orang yang tidak taat agamapun meski “hidup bebas” juga tidak pernah luput dari “masalah”, namun perbedaan adalah bahwa usaha orang yang beriman dalam mengatasi masalah yang dihadapi disertai dengang kesabaran, ketawakalan akan menjadi simpanan pahala yang besar di sisi Allah.

“Sesungguhnya orang-orang yang sabar akan diberi pahala mereka dengan tanpa hisaban”. (QS. Az-Zumar : 10)

Jika kalian terluka maka (ketahuilah bahwa) mereka juga terluka sebagaimana kalian, akan tetapi kalian mempunyai harapan dari Allah pada apa (surga) yang mereka tidak bisa mengharapkannya. (QS. Ali Imran : 104)

Oleh karenanya  jangan pernah berputus asa menghadapi “masalah” seberat apapun, mengadulah kepada Allah yang tidak pernah bosan mendengar aduan kita, curhatlah kepadaNya yang senantiasa menyediakan waktu untuk mendengarkan curhat kita, mengeluhlah kepadaNya yang tidak pernah muak untuk mendengarkan keluh-kesah kita, mintalah tolong kepadaNya yang tidak pernah pelit untuk memberikan pertolonganNya kepada kita. Dialah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sertailah dengan thoat beribadah, berperilaku yang baik dan do’a agar semua masalah bisa kita lalui dengan mendapat kemudahan..

Selanjutnya…..,
Bersiap sedialah untuk panen/memetik : pertolongan, kemenangan dan SURGA Pasti !. Barokallahu lakum..


Penulis: Ikhsan M
LDII DAKWAH

CATATAN SEORANG SUAMI

Posted by ldii dakwah On 01.27 1 comment

LDII DAKWAH - Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, “Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan” katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

“Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita.Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-haltersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia.....”

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. “Aku akan mulai duluan ya”, kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir.....

“Maaf, apakah aku harus berhenti ?” tanyanya. “Oh tidak, lanjutkan...” jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia “Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu”.

Dengan suara perlahan suaminya berkata “Aku tidak mencatat sesuatupun dikertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku.Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.... “

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis.....

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yg buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita ?

Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk...

Penulis : Alqowiyyi
LDII DAKWAH